Sabtu, 30 November 2013

STRUKTUR JARINGAN ORGAN PADA TANAMAN

I.       Tujuan dan Dasar Teori
Ø Tujuan
1.      Mengetahui berbagai macam jaringan penyusun organ tanaman dikotil dan monokotil.
2.      Mengetahui jaringan penyusun akar gymnospermae.
Ø Dasar Teori
Jaringan merupakan sekelompok sel dengan ciri-ciri yang serupa dalam hal bentuk, fungsi, maunpun sifat-sifatnya. Ditinjau dari kemampuan membelahnya, jaringan pada tanaman dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
1.   Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel dalam tubuh. Ciri-ciri sel meristem, yaitu ukuran sel kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau prismatis. Jaringan meristem dapat berubah menjadi jaringan permanen / dewasa melalui peristiwa diferensiasi dan spesialisasi. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi jaringan tumbuhan adalah pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk mendukung fungsi sel tertentu.
Jaringan meristem berdasarkan asal terbentuknya dibagi menjadi dua, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Biasanya meristem primer ditemukan pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer merupakan pertumbuhan primer yang memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Jaringan meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan permanen yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional kembali.
2.   Jaringan Permanen / Jaringan Dewasa
Merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan ini bersifat non-meristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan permanen yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi spesiaslisasi antara lain yaitu jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xylem dan floem.
3.   Organ Pada Tumbuhan
Pada umumnya tanaman memiliki tiga bagian organ tanaman yang sering ditemui yaitu akar, batang ,dan daun.
a.       Susunan akar tumbuhan
Akar tumbuhan pada umumnya terdiri atas tiga bagian yaitu epidermis, korteks, dan stele.
·            Epidermis
Epidermis akar selapis sel berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun rapat. Sebagaian sel epidermis membentuk akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya.
·            Korteks
Merupakan susunan sel-sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar. Secara keseluruhan kortek menyerupai silinder. Kulit pertama korteks disebut eksodermis. Lapisan sel-sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel dan berbentuk kotak disebut endodermis. Penebalan dinding sel radial dan vertikalnya dengan penebalan materi suberin membentuk pita caspary.
·            Stele
Merupakan bagian terdalam dari organ penyusun akar. Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Stele tersusun atas periskel, berkas vaskuler, dan empulur.
b.   Susunan batang tumbuhan
Batang tumbuhan pada umumnya terdiri atas tiga bagian yaitu epidermis, korteks, dan stele. Tetapi batang tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki beberapa perbedaan
c.    Susunan daun
Pada umumnya daun tersusun atas tiga bagian yaitu epidermis, mesofil (jaringan dasar), dan berkas vaskuler.
·      Epidermis
Terdapat pada permukaan atas (adaksial) dan bawah (abaksial) pada daun. Tidak terdapat ruang antar sel. Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata.
·      Mesofil (jaringan dasar)
Jaringan dasar yang tersusun dari parenkim palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (bunga karang). Pada tumbuhan dikotil, parenkim palisade memiliki banyak kloroplas dan berfungsi pada proses fotosintesis. Sel-selnya tersusun rapat. Pada jaringan spons terdapat pembuluh angkut. Jaringan ini juga terdapat kloroplas namun jumlahnya sedikit. Pada tumbuhan monokotil hanya tedapat jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbentuk bulat. Pada jaringan ini terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan yang menghubungkan antar sel.
·      Berkas vaskuler

Yaitu floem dan xylem yang terdapat pada ibu tulang daun, tulang-tulang cabang, dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun. Berkas vaskuler merupakan lanjutan berkas vaskuler pada batang walaupum tidak seluas batang.
II.       Metode Pengamatan
Ø  Tempat dan Waktu
Tempat            : Laboratorium Biologi SMA 
Waktu             : 28 Oktober 2011
Ø  Alat dan Bahan :
1.      Mikroskop                         6. Lilin
2.      Obyek glass                       7. Daun monokotil dan dikotil
3.      Deck glass                         8. Akar monokotil dan dikotil
4.      Silet                                   9. Batang monokotil dan dikotil
5.      Tissue                                10.Akar pakis haji(Cycas rumphii)
Ø  Cara Kerja
1.      Ambil daun tanaman karet (Ficus elastica) potong melintang dan kemudian amati di bawah mikroskop dan gambar berilah keterangan
2.      Ambil daun tebu (Saccarum ofisinarum) sayat melintang dan amati di bawah mikroskop. Gambar dan berilah keterangan.
3.      Ambil akar kecambah kacang hijau sayat melintang, amati di bawah mikroskop gambar dan berilah keterangan.
4.      Ambil akar bawang merah (Alium cepa) sayat melintang dan amati di bawah mikroskop amati dan berilah keterangan
5.      Ambil batang dikotil kecambah kacang hijau dekat kotiledon, sayat melintang dan amati di bawah mikroskop gambar dan berilah keterangan
6.      Ambil batang jagung/rumput sayat melintang, amati d bawah mikroskop, gambar dan berilah keterangan
7.      Ambil akar pakis haji, potong melintang amati di bawah mikroskop gambar berilah keterangan sampai anda menemukan simbion anabaena cicadae.
III.       Jawaban Pertanyaan
1.      Macam-macam jaringan penyusun organ akar, batang, dan daun :
a.       Organ Akar
Akar pada tanaman memiliki berbagai macam jaringan yakni jaringan epidermis, koterks, endodermis, dan stele.
b.      Organ Batang
Batang pada tumbuhan memilki berbagai macam jaringan yakni jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem
c.       Organ Daun
Daun pada tumbuhan memiliki berbagai macam jaringan yakni jaringan epidermis, jaringan parenkim palisade dan spon, jaringan xilem dan jaringan floem.
  1. Perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil secara anatomis mengenai akar, batang, dan daun adalah :
a.       Perbedaan antar tanaman dikotil dan monokotil mengenai organ akar :
1)      Tanaman Dikotil
·         Batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas.
·         Perisikel tertdiri dari beberapa lapis sel berdingding sel.
·         Letak berkas pengangkut antara xilem dan floem pada akar tua tetap berseling-seling.
·         Mempunyai empulur yang luas pada pusat akar.
·         Perisikel hanya membnetuk cabang.
·         Tidak memiliki kambium.
·         Mampunyai lengan protoxilem.
2)      Tanaman Monokotil
·         Batas antara ujung akar dengan kaliptra jelas.
·         Perisikel terdiri dari satu lapis sel berdinding.
·         Letak berkas pengangkut antara xilem dan floem pada akar tua tidak berselang-seling.
·         Mempunyai empulur yang sempit pada pusat akar.
·         Memilki kambium.
·         Tidak mempunyai lengan protoxilem.
b.      Perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil secara anatomis mengenai organ batang :
1)      Tanaman Dikotil
·         Batang tidak bercabang-cabang.
·         Pembukuh angkut tersebar.
·         Tidak mempunyai pembuluh vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar.
·         Mempunyai meristem interkalar.
·         Tidak memiliki jari-jari empulur.
·         Tidak dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur.
2)      Tanaman Monokotil
·         Batang bercabang-cabang.
·         Pembuluh angkut teratur dalam susuanan lingkaran atau berseling radial.
·         Mempunyai kambium vaskular, sehingga dapat tumbuh membesar.
·         Tidak mempunyai meristem interkalar.
·         Jari-jari empulur berupa deretan parenkim di antar berkas pengangkut.
·         Dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur.

c.       Perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil secara anatomis mengenai organ daun:
1)      Tanaman Dikotil                     : Tidak memiliki jaringan tiang.
2)      Tanaman Monokotil                : Memiliki jaringan tiang.
  1. Fungsi akar, batang, dan daun adalah
a.       Fungsi akar:
1)   Mengukuhkan berdirinya batang pada tanah.
2)   Menyerap air dan garam mineral. Bagian kar yang bertugas menyerap air dan garam mineral adalah epidermis ujung akar yang masih muda.
3)   Menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rabat dan ketela pohon.
4)   Untuk pernapasan. Pada tanah yang kekurangan oksigen, akarnya akan mencuat keluar dari permukaan tanah untuk mendapatkan oksigen yang lebih banyak.
b.      Fungsi batang :
1)   Tempat tumbuhnya tunas, daun, bunga, dan buah.
2)   Tempat pengakutan air dari akar menuju daun.
3)   Menyimpan cadangan makanan. Misalnya batang sagu, batang aren, batang tebu, dan umbi batang pada kentang.
4)   Memyimpan air, misalnya pada batang kaktus.
c.       Fungsi dari daun :
1)      Tempat berlangsungnya proses fotosintesis yang mampu mengahsilkan zat makanan. Untuk proses fotosintesi, diperlukan cahaya matahari. Agar dapat menangkap energi cahaya matahari yang banyak, pada umumnya permukaan daun tipis dan melebar.
2)      Tempat pengeluaran zat yakni karbon dioksida, uap air, dan kadang-kadang-kadang tetes-tetes air. Adanya pengeluaran uap air melalui daun memungkinkan pengakutan air dalam tubuh tumbuhan dapat terus berlangsung. Untuk menjaga agar pengeluaran melalu daun tidak berlebihan, pada permukaan atas daun sering dilindungsi lapisan kutikula atau lapisan lilin.


4.      - Jaringan yang dapat meyimpan cadangan makanan pada akar adalah korteks. Sel-sel korteks sering mengandung zat tapung dan kadang-kadang kristal.
-          Jaringan yang dapat menyimpan cadangan makanan pada organ batang adalah korteks, seperti halnya pada akar. Karena fungsi utama dari korteks adalah penyimpan cadangan makanan.
  1. Jaringan endodermis, periskel, dan klorenkim :
a.       Endodermis
Lapisan sel-sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.
b.      Periskel
Lapisan terluar dari silinder pusat batang (stele).
c.       Klorenkim
Jaringan parenkim tempat pembuatan zat-zat makanan melalui fotosintesis.
  1. Keuntungan simbiosis akar pakis haji (Cycas rumphii) dengan Annabaena cycadae  yaitu, simbiosis antara pakis haji dengan Anabaena cycadae merupakan simbiosis mutualisme. Yakni hubungan langsung dan erat antara dua jenis makhluk hidup ayng saling menguntungkan. Adapun keuntungan yang didapat oleh pakis haji yakni Anabaena cycadae dapt terturai menjadi bahan organik yang berubah menjadi makanan bagi pakis haji. Begitu juga dengan Anabaena cycadae juga dapat mengikat nitrogen bebas yang belum siap pakai menjadi nitrogen yang siap pakai. Selain itu Anabaena cycadae juga mendapat tempat hidup pada akar pakis haji.
IV.       Kesimpulan
Organ tanaman dikotil dan monokotil disusun oleh berbagai jaringan yang memiliki fungsi masing-masing di dalam organ tersebut seperti pada :
a.          Akar                     :  Epidermis, korteks, endodermis, stele.
b.         Batang                 : Epidermis, sklerenkim, parenkim, kloenkim, xilem primer, floem  primer, kambium vaskular, dan empulur.
c.          Daun                    : Epidermis, parenkim palisade dan spon, xilem dan floem.
Setiap organ pada tumbuhan memiliki fungsi masing-masing seperti akar dan batang meyimpan cadangan makanan dan daun sebagai tempat fotosintesis. Tanaman dikotil dan monokotil memiliki perbedaan dan persamaan baik di bagian akar, batang, maupun daun.

Kamis, 28 November 2013

JARINGAN EPIDERMIS, STOMATA, PARENKIM PADA TANAMAN

I.       Tujuan dan Dasar Teori
·         Tujuan :
1.      Mengetahui berbagai bentuk jaringn epidermis
2.      Mengetahui berbagai bentuk dan letak stomata
3.      Mengetahui berbegai bentuk parenkim
4.      Mengetahui struktur dan fungsi jaringan pada tanaman
·         Dasar Teori
           Jika beberapa sel bersatu, saling berikatan dan menjalankan fungsi tertentu akan membentuk jaringan. Jaringan pada tanaman ditinjau dari sifatnya ada dua, yaitu embrional dan permanen. Jaringan embrional sifat selnya aktif membelah sedangkan jaringan permanen sifat selnya sudah tidak aktif membelah lagi. Jaringan embrional/meristem dapat berubah menjadi jaringan permanen/dewasa yang peristiwanya disebut diferensiasi dan spesialisasi. Jaringan meristem ada dua, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan dewasa yang telah mengalami spesialisasi dan diferensiasi misalnya adalah jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xylem dan floem. Jaringn ini memiliki bentuk dan fungsi khusus.

           Jaringan epidermis melapisi organ pada bagian teluar, yang pada tanaman dapat mengalami modifikasi menjadi bulu akar, sel penutup stomata, trikomata, sisik, dan duri. Letak stomata adalah pada permukaan daun (Hydrofit) dan permukaan bawah daun (Xerofit). Jaringan parenkim sebagai jaringan dasar, karena mendasari jaringan lain atau jaringan pengisi karena mengisi di antara jaringan. Berdasarkan fungsinya, macam parenkim yaitu Airenkim (penyimpan udara), Klorenkim (berklorofil untuk fotosintesis), Hydrokim (penyimpan air), dan Amilokim (penyimpan amilum).
II.       Metode Pengamatan
·            Tempat dan Waktu
Tempat           : Laboratorium Biologi SMA N 6 Yogyakarta
Waktu            : 7 Oktober 2011
·            Alat dan Bahan
Alat    :                                                           Bahan :
1.      Mikroskop                                               1. Daun Rhodes color
2.      Obyek glass                                             2. Daun enceng gondok
3.      Deck glass                                               3. Pelepah enceng gondok
4.      Silet                                                         4. Daun tebu
5.      Pinset                                                       5. Buah pisang
6.      Pipet
7.      Tissue/flannel
·            Cara Kerja
1.      Jaringan Epidermis dan Stomata
a.       Sayatlah permukaan atas daun Rhodes color bagian atas, taruh pada obyek glass, dan tetesi air. Stelah itu tutup dengan deck glass dan amti di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan perbesaran kuat. Gambar keduanya dan beri keterangan!
b.      Sayatlah permukaan bawah daun Rhodescolor, taruh pada obyek glass dan tetesi air. Setelah itu tutup dengan deck glass dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan perbesaran kuat. Gambar dan beri keterangan!
c.       Lakukan kegiatan a dan b pada daun enceng gondok.
d.      Lakukan kegiatan a dan b pada daun tebu.
2.      Jaringan Parenkim
a.       Sayatlah melintang pelepah enceng gondok, taruh pada obyek glass, tetesi air dan tutup dengan deck glass. Setelah itu amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan perbesaran kuat. Gambar dan beri keterangan!
b.      Sayatlah buah pisang setipis mungkin, taruh pada obyek glass, tetesi air dan tutup dengan deck glass. Setelah itu amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan perbesaran kuat. Gambar dan beri keterangan!
III.       Jawaban Pertanyaan
  1. Bentuk jaringan epidermis adalah pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
  2. Letak jaringan epidermis adalah pada permukaan atau berada pada organ  yang paling luar. Jaringan epidemis berfungsi untuk melindungi bagian di bawahnya/ bagian yang terletak lebih dalam, untuk pennguapan dan sebagai peresap air dan mineral.
  3. Persamaan dan perbedaan jaringan permukaan atas dengan jaringan permukaan bawah :
           Persamaan:
                        Pada jaringan permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan epidermis yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di sebelah dalamnya.
Perbedaan:
·         Pada jaringan permukaan atas atas, jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
·         Pada jaringan permukaan bawah, jaringan epidermis telah mengalami modifikasi. Misalnya membentuk stomata seperti yang tampak pada hasil pengamatan.
1.       4. Jaringan parenkim berbentuk segi banyak atau segi enam pada umumnya, berukuran besar dan tipis, memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat memiliki vakuola yang besar. Jaringan ini terletak pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara Xilem dan floem.   
             5. Fungsi jaringan parenkim pada pisang adalah untuk menyimpan amilum. Fungsi jaringan parenkim pada pelepah enceng gondok adalah sebagai tempat penyimpanan air.
2         6. Fungsi jaringan parenkim :
a.       Parenkim Asimilasi
Jaringan parenkim tempat zat-zat makanan melalui fotosintesis.
b.      Parenkim Penimbun
Jaringan yang menyimpan cadangan makan karena memiliki vakuola yang besar.
c.       Parenkim Air
Jaringan yang mampu menyimpan air, khususnya bagi tumbuhan xerofit yang memiliki sel besat berdinding tipis dengan vakuola besar di tengah yang berisi air.
d.      Parenkim Pengangkut
Jaringan parenkim yang terdapat di sekitar xilem yang mengangkut air dan unsur hara, serta di sekitar floem mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis.
e.       Parenkim Penutup Luka
Jaringan parenkim yang mempunyai kemampuan regenerasi (pemulihan diri) dengan cara embrional (meristematik) kembali.
3           7.Aplikasi dari pengamatan kali ini adalah kita dapat membedakan  bentuk dan fungsi jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang terdapat pada tumbuh. Selain itu berbagai bentuk jaringan epidermis pada setiap tanaman, membuat kita menjadi lebih tahu karakter dari tanaman. Ada pula jaringan parenkim yang memiliki fungsi khusus yang berbeda pada setiap tumbuhan. Hal itu bisa disesuaikan dengan karakter tumbuhan tersebut

IV.       Kesimpulan
      Jaringan epidermis berbentuk persegi panjang. Sel-sel epidermis rapat dan tidak memiliki ruang antar sel. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi bagian jaringan tumbuhan yang ada di sebelah dalam. Jaringan epidermis pada tanaman mengalami modifikasi menjadi bulu akar, sel penutup stomata, trikomata, sisik, dan duri. Pada bagian bawah daun, jaringan epidermis bermodifikasi menjadi stomata sebagai jalan masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 hasil fotosintesis, jalan transpirasi, dan jalan respirasi. Bentuk stomata oval seperti bibir.
      Jaringan parenkim berbentuk segi banyak atau segi enam pada umumnya, berukuran besar dan tipis, memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.
Jaringan parenkim memiliki fungsi-fungsi khusus pada setiap tumbuhan. Misalnya airenkim (penyimpanan udara), klorenkim (berklorofil untuk fotosintesis), hydrokim (tempat penyimpanan air), dan amilokim (tempat penyimpanan amilum).